Metode Penyusutan Dalam Jurnal Akuntansi

Penyusutan adalah alokasi sistematis dari biaya suatu aset tetap selama masa manfaatnya. Di dalam jurnal akuntansi, penyusutan digunakan untuk mencatat berkurangnya nilai aset tetap secara bertahap. Berikut adalah contoh metode penyusutan yang umum digunakan:

1. Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)

Metode ini membagi biaya aset tetap secara merata selama masa manfaatnya. Rumus yang digunakan adalah:

Contoh:

  • Harga Perolehan Aset: Rp 100.000.000
  • Nilai Sisa (residu): Rp 10.000.000
  • Masa Manfaat: 10 tahun

2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method)

Penyusutan dihitung berdasarkan persentase tetap dari nilai buku aset pada awal periode. Dalam metode ini, nilai buku aset akan berkurang lebih cepat di awal dan lebih lambat di tahun-tahun berikutnya.

Contoh:

  • Harga Perolehan Aset: Rp 100.000.000
  • Persentase Penyusutan: 20%

3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years' Digits)

Dalam metode ini, penyusutan lebih besar pada awal masa manfaat dan berkurang seiring waktu. Setiap tahun penyusutan dihitung berdasarkan jumlah angka tahun masa manfaat aset.

Contoh:

  • Harga Perolehan Aset: Rp 100.000.000
  • Nilai Sisa: Rp 10.000.000
  • Masa Manfaat: 5 tahun

4. Metode Unit Produksi (Units of Production Method)

Penyusutan dihitung berdasarkan jumlah unit produksi atau jam penggunaan aset. Ini cocok untuk aset yang masa pakainya terkait erat dengan penggunaan fisiknya.

Contoh:

  • Harga Perolehan Aset: Rp 100.000.000
  • Nilai Sisa: Rp 10.000.000
  • Kapasitas Produksi Total: 50.000 unit
  • Produksi Tahun Pertama: 10.000 unit

Metode penyusutan yang digunakan tergantung pada kebijakan akuntansi perusahaan dan sifat aset yang dimiliki.